Wednesday, February 11, 2009

an endless journey

It is an endless journey to get close to Allah SWT.
Aku sadar betul bahwa keimanan itu selalu turun naek, dan dibutuhkan usaha yang berkesinambungan untuk menjaga keimanan. Dulu waktu masih kecil bahkan sampai remaja, aku bersyukur diberi lingkungan yang alhamdulillah kondusif untuk menumbuhkan cinta kepada Allah. Pun waktu itu aku blm begitu melakukan usaha dari diri untuk mempertahankan grafik stabil komunikasiku denganNya.
Waktu SMA, aku punya teman2 yang tak lelah menyemangati dan mengingatkan akan cinta Allah yang tak pernah bertepuk sebelah tangan.
Waktu berjalan, dan amazingly aku diberi lingkungan yang oke bangets untuk belajar agama justru ketika tinggal di negara sekuler. Katalisatornya luar biasa.

Dan kini, detik ini kusadar ternyata Allah tak lagi menyediakan fasilitas2 mewah itu (walopun tentu saja masih menyediakan peluang2 yg aku hrs berusaha meraihnya), its totally up to me how to keep my good relationship with HIM. Harus berusaha sendiri deh,....and everyday I am strunggling! Tak rela bila hari ini lebih buruk dari kemaren, tak rela bila grafik harus turun. Dan you know what? Sangat tak mudah, banyak kalanya aku putus asa, kelelahan, dan bertanya2...susah banget siiiiiiih.

Aku insyaAllah akan menikah. Tak bisa dipungkiri, pilihanku akan "belahan jiwaku" banyak berdasar pada pertimbangan dia yang bs bersama2ku menjalani the endless journey to get close to HIM.
Dari beberapa pilihan "belahan jiwa" (iya, wanita kan punya pilihan hehe:p), tipe dan cara menyemangati untuk mendekatkan kepadaNya berbeda2.
Sebenarnya aku suka jg saling menyemangati melalui "dialog", atau pesan2 singkat yang bikin terharuuu. Tapi "belahan jiwaku" wanna be ini bukan tipe yang begitu haha, ga mau banyak omong kalo tentang cinta pada Allah. Tapi insyaAllah cintanya kepadaNya malah sudah terintegrasi dalam setiap perilakunya. Ini insyaAllah yang akan menyemangatiku dan yang harus banyak aku pelajari (biar tidak niat dan ngomong2 doang cinta Allah..hihi, tp langsung prakteknya).

Semoga...semoga, setelah menikah nanti tak lagi jadi single fighter melewati the endless journey (=efforts) to get HIS love.
Tak sabar...

mega
-mega yg merasa grafiknya turun-

3 comments:

atma said...

benar2 menyenangkan tho meg ketemu pasangan yang gitu...

(meski cowok, aku ngiler lho :P moco postmu yg ini)

pernah nemu yg berdua kami bisa saling menyemangati u/ dekat padaNya, ketika dekat dengannya rasa bersyukur kepadaNya benar2 berlimpah ruah...
hanya saja, sayang dia tidak berhasil aku nikahi :P (hehe ~bukan "hicks" kok :P ~karena aku bersyukur dia menikah dan bahagia)

kemudian sekian tahun mencari yg bisa begitu lagi, benar2 susah ketemunya.. (kali ini "hicks")

semua... doakan pencarianku saat ini menjadi pencarian yg terakhir ya...

^___^ thx

moga2 besok lantjar meg, kayaknya kota bantul bakalan gempar di awal mei tsb... :P

atma said...

btw, meg, ada saran agar aku gak cuman niat dan ngomong doang, "menikah karena Allah?"

huwaaaaaa.....pasanganku segeralah ketemu denganku...langsung deh kamu akan kunikahi hari itu juga..
huwaaaaaaaa....

Megarini Puspasari said...

amiiin!
saran?
aduh lg mumet ki Ma, mboten gadhah saran. ;p. Mugo2 diparingi yang terbaik!

 
Lilypie Maternity tickers