Thursday, November 08, 2007

Mah, tadi aku makan buncis..

Aku dan mamah tidak pernah melankolis atau menangis ketika berbicara di telepon. Walopun kita tau, sama-sama kangen. Kami lebih memilih cerita yang bikin sama2 ketawa daripada mengeluh kangen, atau homesick. Aku paling suka ketika mamah tertawa terkikik-kikik mendengar ceritaku. Dan aku sudah hafal topik apa yang mamah suka.:D
Namun sore itu tanpa diduga, suara mamah tiba2 bergetar ketika menjawab pernyataanku:
"Mah, tadi aku makan buncis"
Ternyata pertahanan mamah bobol bukan ketika aku bilang sayang, dan betapa aku kangen. Tapi gara2 satu kata "buncis". Bukan tanpa alasan, tapi karena kita sama2 punya memory tentang buncis. Alkisah, mamah sering banget masakin aku buncis, dan aku sangat suka. Sampai2 mamah bawain buncis ke jepang ketika mamah kesini februari lalu. Dan aku selalu suka, menikmati masakan mamah, sambil bilang "enak banget Mah".
Pokoknya 2 bulan mamah kesini waktu februari itu, puas banget makan buncis masakan mamah deh.
Mamah kemudian bilang: "Iya? makan buncis...?, mamah kadang pingin banget masakin kamu, ngeladenin kamu, Ga" dengan suara bergetar.
Ah...seorang ibu, ga pernah merasa direpotkan..., melayani anak adalah sebuah kebahagian.

Doakan aku segera pulang, Mah... Amiin

Mega
-belum dapet tiket pulang :(-
 
Lilypie Maternity tickers