Tuesday, February 14, 2006

small words, mean a lot

Ada kalanya, hal kecil yang kita lakukan untuk seseorang, tanpa disangka berarti besar sekali buat orang itu. Atau kata2 yang kelihatannya biasa , yang kita ucapkan, ternyata mampu membuat orang lain bahagia, jadi berani, atau sebaliknya sakit hati. Keajaiban dunia kata, hehe.. jadi inget pertunjukan Kanker-nya Tika.
It happened to me last night,

ceritanya aku chatting sama Maya, temen SMU-ku yah, sapa yang ga kenal maya gitu. Jadi tak perlu saya jelaskan profilnya dsini ;). Kita ngobrolin tentang our path after graduation, termasuk tentang tugas akhir atau thesis. Trus aku tanya,"udah sampai mana TA-nya May?"

(bahasa bebas oleh mega-red) Maya menjawab, "Baru mulai, ini baru mulai ngumpulin data..., pinginnya sih bulan *** (aku lupa) udah selesai pengumpulan datanya, jadi biar tinggal analisis"

"Waaaah...., aku aja belum mulai thesis-ku May T_T. Kebanyakan main!"

maya menjawab, "Kamu, kebanyakan maen? yang bener Meg. Bukannya yang kamu lakukan bukan sekedar main? ya kan? Bukankah kamu melakukan yang kamu anggap penting? Jadi tenang ae meg"

Wah..., jreeeng... kata2 sederhana itu mengharukanku. bukannya bukan sekedar main? Bukannya itu yang kamu anggap penting?.... kata2 itu terngiang2. I thanked her so much for saying that. Selama ini i tried hard to convince myself bahwa yang aku lakukan ini benar, bahwa mengorbankan waktu yang seharusnya aku lakukan untuk thesis dan job hunting... demi sri Lanka Project, demi Abu Dhabi conference..itu adalah keputusan rasional dan berdasar. But i almost fail to convince myself, desperately blame myself for taking impulsive decision, desperately try to balance my effort between job hunting and non academic activities, but i just cannot manage it somehow to be maximal. So... when she was saying that, hati ini somehow terkuatkan, i just need somebody say that to me, say that what i am doing is right, someone supports me. Thanks May,

malam itu Maya meyakinkanku..hiks... masih terharu nih May. Waktu aku berdalih, "tapi kan itu kegiatan non-academic May"...,
Maya menjawab, "Ga penting akademik pa enggak, yang penting kan....(lupa)" Yang penting apa May?

Mahal ..mahal memang, tapi kan rezeki udah ada yang ngatur!!! (i said it many times try to convince myself... all the time).
Jadi keinget jamannya AFS lagi, kapan2 aku posting EPISODE-ku waktu itu ya. Kejadiannya mirip banget, kayaknya ga rasional gt..kelas 3 malah ikut exchange, padahal yang lain dah sibuk les dan try out. Tapi ternyata Allah maha adil... ternyata skenario Allah maha indah, jadi..bener..! bener! follow your heart (lagi2 meyakinkan diriku sendiri nih)
Yooosssh...tak lupa, thank u Allah...always.

mega
-usaha&tawakal-

ps: today i missed Recruit.Ltd interview.... hiiiiiiiiiiiikkkkkkkkkkkks, Allah pasti ganti yang lebih baik ;)

Friday, February 10, 2006

Road to Sri Lanka

well, it is a tough journey i guess. Especially for REKY. Dia yang selama ini bolak balik Student office (SO) agar project kita ini gol, dan tentu saja fully supported by the SO. Beberapa kali negosiasi dengan SO, keputusan mereka tuh berubah2 antara: apakah akan menanggung segala biaya perjalanan kita, atau hanya 2/3-nya, atau cuma 10,000 yen. Keputusan itu berubah-ubah terus, sampai kata Reky, "Ya ampun, mbak. Adrenalin-ku nyampe naik turun ga karuan". Salut banget ngeliat semangat Reky yang pantang menyerah. Totalitas dia... patut diacungin jempol. Pokoknya dari kids project Aceh sampai yang ini, she is the hero deh, may Allah bless u, dear. Semoga project kecil ini bisa membawa keceriaan buat anak2 di arugambay nanti ya, sbagaimana keceriaan anak2 Ujung Muloh Aceh, yang ga akan pernah terlukiskan dengan kata2. Sungguh... pengalaman yang ga terkira.
Yup, dan kini ketika waktu persiapan sebelum keberangkatan tinggal seminggu, aku cuma ingin memantapkan tekad, try my best to prepare everything, contribute to the team as best as I can. Dan semogaaaaaaaaaaaa..... banget semuanya lancar yah, from the ticket, trip, preparation, sampai implementasinya nanti.
For: Yukari, Te-chan, Reky, Ruzmil (APU), Haruna, Yuuichiro, Kenchu, Syoko-san (ritsumeikan)..... yoroshiku onegaishimasu. Mina-san, Gambarimashouuu...! ;)

mega
-count on me MODE ON-

Tuesday, February 07, 2006

Keep My own Pace

Pertanyaan paling umum, menjelang liburan adalah "what is your holiday's plan?"
dan jawaban paling umum untuk angkatan-ku yang udah tahun ke4 ini adalah, "stay in beppu doing job hunting" atau "going to Osaka, Tokyo for job hunting"
yup, liburan ini kebanyakan temen2ku satu angkatan pada berjuang buat cari kerja. Berbeda dengan di Indonesia, di Jepang shuushoku katsudou atau job hunting memang dimulai di akhir tahun ke 3 sampai awal tahun ke-4. Mina-san gambarimashouu...
Bagaimana dengan diriku? hehe, yah liburan ini aku malah ada panggilan jiwa (guayane-red) untuk volunteer ke Sri Lanka. Lepas dari Sri Lanka, ke Abu Dhabi untuk ikut konferensi. Kadang jadi mikiiir, "Ya ampun meg, udah ga jaman2nya buat anak taon ke4 buat ngurusin circle dll!". Tapi.... well i have my own pace, hati ini sudah dimantapkan. Walopun dipikir, "Yabaii... minna shuushoku shiteiru noo, watashi... nande kore shiteirunoo!" (apa sih bahasa indo-nya yabaii??-red maap!/ wah pada cari kerja, aku malah ngapain sih?) ..tapi ya tadi i'll keep my own pace. Hidup emang pilihan. Keputusan ke Sri Lanka n Abu Dhabi ini emang mengorbankan jadwal interview untuk satu perusahaan yang sebetulnya aku incer, dan ada satu lagi juga. Hmm... kadang mikir, mahal ya... but the decision has been made berdasarkan ya itu tadi panggilan jiwa, kan prinsipnya "pergilah kemana hati membawamu". ;)
Lagian kan rezeki udah ada yang ngatur. Aku juga issyoukenmei shuushouku shiteru yo..insyaAlah (i'll try my best to do my job hunting). Dan semogaaaa.... ehem, Allah knows best lah.
Oya..tapi ada perusahaan yang TIDAK BOLEH aku lewatkan, company seminar-nya tgl 17 Maret, dan ini juga panggilan jiwa nih...hehe...dakara doushitemo 16 nichi madeni nihon ni modorimasu (jadi POKOKNYA apapun juga paling lambat tagl 16 balik JEpang). Pokoknya perusahaan ini panggilan jiwa, mohon doanya temen2. Biar aku sukses job hunting, dan temen2 pun sukses untuk apa2 yang sedang diperjuangkan, cita dan cinta.
Yah... jadi buat temen2 yang lagi "grogi" merasa, "koq temen2ku dah mau lulus sih? topik thesis aja belum tau" (aku tuh-red), just keep your own pace. Asal target jelas, strategi handal, insyaAllah kita bs lebih enjoy menjalani hidup. Hehe, teoriku kuwi, ojo di-nut. (ah itu hanya teoriku, jangan dituruti). Jadi keinget, jaman SMA... , waktu temen2 pada sibuk belajar n les buat mempersiapkan UMPTN, aku malah ngabur AFS ke Jepang, dan balik2 yah.. ya ga ikut les. hehe, pokoknya aku selalu yakin "aku punya caraku sendiri!".

Ok, keep our own pace dan dengarkan panggilan jiwa! hehe..

mega
-nan koto mo akiramezu saigo made chousen suru!!!!- never give up and challange!

Monday, February 06, 2006

Sri Lanka ikeru ka ikenai ka?

Sri Lanka ikeru ka ikenai ka? (Bisa pergi ke Sri Lanka ga ya-red). Whaa, sudah sampai sini merencanakan project Sri Lanka, koq keadaan keamanan dalam negeri-nya Sri Lanka lagi ga bagus ya. ;( Project Sri Lanka ini adalah kerjasama antara Ritsumeikan Univ dan APU. APU yang diwakili okeh Ai No Nami rencananya akan meneruskan kids project, yang September tahun lalu telah dilaksanakan di ujung Muloh, Aceh, Indonesia. Rencananya kita berangkat tanggal 21 Februari, dan program selesai 1 Maret.
Tapi tnyata sekarang keadaan dalam negeri-nya Sri Lanka lagi ga bagus. Dan tiba2 datanglah surat perintah dari rumah, "Nak... mamah khawatir, ati-nya ga tenang. Kalo mau kegiatan volunteer, masih banyak yang bisa kamu lakukan. Kalo mo ke Sri Lanka pun boleh, tapi jangan sekarang"
Sedang dari kampus, surat izin harus ditandatangani orangtua. Yah gimana ya? Apalagi Eyang juga udah ambil suara..., "mohon dipertimbangkan" begitu pesannya.
Okaasan dsini pun ikut ambil suara, "Moshi mega wa ii koto shitai tokini, hokano koto mo mada aru yo. Ima no joutai de suri- ranka iku koto ha abunai. Okaasan wa mega ga itte ii yo, dakedo okaasan ni mata aenai to iu kanousei ga aru, sou iu koto de chotto kangaenasai!" Gilee..., kata2nya tuh, "mega boleh pergi, dan kalo pergi yah ada kemungkinan ga ktemu okaasan lagi"
Wuaah, aku dari pagi lemez deh, ditelpon mamah, dinasehatin okaasan, sedang kampus sudah minta surat izin-nya. Oya btw, surat izin-nya itu sekaligus surat pernyataan bahwa sekolah ga tanggung jawab akan apa2 yang terjadi ma kita. Yah, mamahku suruh tanda tangan surat kayak gitu, malah jadi ciut atinya.
Yah, nanti discuss lagi lah ma temen orang Sri Lanka. Emang sih kota yang kita tuju tuh pas kota tempat kerusuhan, tapi kata temenku.... jauh koq. Hehe... tapi mamah ya... tetep aja khawatir. Kalo udah keluar kata2, "Kamu sih Ga... belum tau rasanya jadi ibu..!'
Biasanya selalu aku jawab, "Lha mamah kan dah tau rasanya jadi anak muda, makanya ngertiin aku dong". Hehe... tapi kali ini aku...entah kenapa ga jawab gitu, nurut gitu, "Iya mah, nanti mega cari info lagi ttg keadaan sebenarnya". Hehe... abis gimana, lagi kangen gitu deh,
"udah... pulang indo aja" kata mamah..
mega, "huaaa.....!"


mega
-dingiiiiiiinnyaaaaa-

Sunday, February 05, 2006

Andaikan ada pintu kemana saja

Andaikan ada pintu kemana saja, mega cuma mau detik ini juga ada di bantul. Ku rindu bunda-ku. Rindu pelukan yang melegakan, hati yg luas untuk mendengarkan segala keluh kesah, bahu yg hangat ... bunda aku rindu.

Thursday, February 02, 2006

another lesson

Oiii, mau nyambung posting-an sebelum ini yang ttg profesionalisme itu nih.
Wah..wah jangan2 it is the way Allah teaches me, jawaban Allah.
Begini ceritanya, tadi pagi... aku janjian mo nganterin adek kelasku ke dokter, tapi ternyata aku tak bisa memenuhi janji itu....gara2 apa? Aku ketiduran...dan ketinggalan kereta.
Aku tuh bangun2, langsung mikir: " Ya Allah..., koq aku nyampe bisa ga memenuhi appointment gini, dengan alasan yang ga mutu lagi" Rasanya tuh ga bisa memaafkan diriku sendiri gt. Yup, ga profesional. Trus terang menurutku, telat janjian gara2 ketiduran n ketinggalan bis/ kereta... tuh ga mutu banget, ga prof, unorganized. Dan i did it..I did it, setelah satu semester ini aku menuntut good work and profesionalitas pada diriku dan temen kerjaku, i did it.
Dan aku jadi mikir, apakah ini cara Allah mengajariku bahwa manusia itu emang tempetnya salah dan lupa, lalai, manusiawi banget, jadi ya ada saatnya janjian jam 2, tapi datengnya agak telat...., ada saatnya kerjaan ga beres, ada saatnya something unexpected happens. Yah, try to understand the reasons behind. Kita kan manusia, bukan robot, yah yang manusiawilah ya. Hehe... a nice lesson biar jadi orang ya jangan kaku2 lah. Habis gimana nih, gara2 budaya Jepang nih. Hehehe, sekarang aku nyalahin Jepang. Bcanda yah...
Beneran, tadi kesentil gitu. Makanya... meg, jangan sok udah merasa profesional, dan ngerasa kamu ga bisa melakukan kesalahan bodoh kayak gt.

Thanks Allah!

mega

Profesionalisme dan Persahabatan

Pernah ga sih temen2 se-tim kerja dengan teman sendiri? Trus kalo temen tersebut kerjanya ga beres, apa yang anda lakukan?
Mau marah, temen gitu lho...
Enggak marah, wah ga bisa gini caranya.

Berapa hari ini aku kepikiran tentang hal itu, Profesionalisme dan Persahabatan. Bahkan kemaren sempet ngobrol lama ma tika di telepon. 54 menit sodara-sodara, cukup lama untuk jarak Jepang-Indonesia.
Di semester 7 kemarin aku mempunyai 2 tim kerja. Tim I, katakanlah bener2 the dream team. Kompak, solid, sama-sama punya inisiatif, semangat, komitmen, dan responsible. Semuanya bener2 punya attitude kerja yang TOP, aku pun jadi terbawa semangat dan professional. Tim ini terdiri dari 2 orang Indonesia, satu Jepang, dan satu Sri Lanka.
Tim yang ke-2, hampir kebalikannya. Padahal tugas yang dikerjakan, bisa dibilang 3 kali lebih berat dari yang I. Ga punya inisiatif, dan attitude kerja yang.. wah memprihatinkan. Tim ini terdiri dari 1 Kanada, dan 4 Indonesia. hehe Sebenarnya aku awalnya ga masalah, lha wong aku orangnya juga dasarnya nyantai. Walo pada ga semangat, aku semangat update info, kirim email, arrange meeting, kirim meeting's minutes dsb.
Ketika aku curhat ma temenku yang lain tentang ini, temenku jawab, "Emang gitu kerja ma orang Indonesia"
"Oya..."
jawabku. Pernyataan ini ga kudapat dari satu orang aja lho, tapi lebih dari 3 orang.
Wah...wah, ada apa ini, attitude kerja orang Indonesia patut dipertanyakan.
Pertama masalah waktu. Mungkin karena aku tinggal ama keluarga Jepang, cara pandangku tentang waktu juga agak bergeser. Karena kalo di keluarga Jepang-ku, janjian jam 9, itu berarti jam 8.50. kalo aku dateng jam 9, pasti dibilang, "Mega osoiii...na"/Mega lambat banget sih. Aku part time juga sama orang Jepang, pernah ya aku dateng meeting yang dijadwal jam 2, aku dateng jam 2 tepat, eh dibilang..."jangan telat dong". Aku bengong...
Ketua circle Ai No Nami-ku juga orang Jepang. Hehe... kalo janjian jam 2, jam 2.01 belum datang, pastilah HP anda segera berdering seketika.
Nah pas kerja ma tim 2-ku itu, aku selalu berusaha dateng tepat waktu, kalo sampe telat setidaknya ada konfirmasi lah. Bagaimanapun kebawa attitude-ku lah. Pernah janjian meeting jam 2, eh jam 2.05 belum ada yang dateng, trus aku telpon, tapi pada ga diangkat. Begitu dateng jam 2.10 mereka tampak tak merasa bersalah, sambil ngecek HP bilang, "Eh ada miskol, kamu meg. Ada apa?"
"Tadi pada belum datang."
"Ya elah telat 10 menit juga ditelpon"
Aku langsung deg...uuups ada perbedaan attitude dsini.
Yah, yang itu aku ngerti lah. Emang ada perbedaan attitude ttg waktu. Tapi ada case kedua yang aku agak nggonduk. Kejadiannya begini, kita janjian meeting di Joyfull Kyoumachi, jauh sih tapi ya udahlah aku usahain dateng ksitu. Nah 10 menit sebelum jam yang ditentukan meeting, temenku tuh ada yang mbatalin meeting, dengan alasan capek. Waktu itu ak dah mau nyampe tempat meeting. Wah aku terus terang sebel lah, kalo bicara sibuk, aku dah bela-belain nyempetin waktu. Jauh-jauh lagi, nurutin ke tempat yang deket dari rumah mereka. Kalo bicara masalah capek, hello... i'm also exhausted. Kan dia-nya sms aku buat mbatalin meeting, trus aku jawab:
"kalo ga bisa, bilang dari tadi dong. Udah rugi waktu, rugi duit. Dah ah aku males ngurusin lagi"
Emang sih sms-ku mutung n agak kasar gt, habis gimana dong. Kayaknya waktu itu ada kekesalan yang memuncak. aku pas sibuk banget,digituin. Itu sih belum seberapa, case yang ke-3, terjadi di hari terakhir kita ngumpulin final business plan. Kan kita bagi2 tugas yang harus dikerjain gt, deadline-nya sehari sebelum deadline dari gurunya. jadi kita punya waktu buat edit and compile gt. Eh ada 1 anak yang nyampe hari deadline dr gurunya belum ngumpul juga. Setelah ditelpon2, akhirnya dia ngumpulin, pas kita buka file-nya..."Ooppss... apa ini", bener2 secara quantity n quality enol banget. Maaf ya aku komentar gt, tapi i am SERIOUS. Aku waktu itu ama temenku orang Kanada nyampe bengong. Kita cuma compile ber2 gt, sebelum satu temenku datang. Wuaaah... walhasil kita ngebut ngerjain bagian dia, padahal kita ada report lain yang deadlinenya hari itu.
Sedangkan orang yang bersangkutan, ketika di telpon n dimarah-marahin ma *ut*a, bilang
"Gimana dong, gue lagi ada di Naruto Udon"(restaurant-red)
Pokoknya kayak ga mau tau gt. Jadi ya udah, berhubung orangnya kayak gt, kita ngerjain tugas dia, padahal kita ada report lain. Dan orang itu enak2nya maen.
Maap... mega angkat kasus ini ke publik, sebelum aku sempet bicara4 mata dengan orang yang bersangkutan. Tapi, hey... i need to talk to u!!! Secara profesional aku harus marah ma dia, walopun diatiku tuh marah ga ada...tapi aku ngerasa harus marah. Karena...yah kasarannya harus dikasih pelajaran lah. walaupun secara temen... dia tuh temen yang humoris banget, dunia seakan berseri kalo ada dia. dan terus terang secara temenan...aku ga marah ma dia.
William bilang, aku harus bisa misahin antara profesionalisme dan temen. William tuh ya..kalo lagi kerja, wuah kalo debat2 ya debat.., panas lah meetingnya, profesional lah. Tapi kalo kerja selesai, yah kayak ga terjadi apa2, tetep temen. Hehe... kadang aku belum bisa kayak gt. Dan dia senyum2 sendiri...waktu tau aku marah ma temenku yang mbatalin meeting itu. Trus bilang: "U did the right thing, Im proud of u"....hueheehehe, dia paling tau lah sejarahku jadi tough girl, menghadapi dunia nyata...yang tak selembut dan seindah duniaku bersama keluarga, dan temen2 di Yogya.
Tapi aku jadi mikir jauh kedepan. Kalo suatu saat di dunia kerja, aku nemuin temen yang ga profesional kayak gt, dan aku punya hak mecat dia, apa aku tega mecat dia, atau aku bakal bilang "temen gt loh..." Mega yang dulu sih, bakal bilang "temen gitu loh". Tapi kenapa ya aku sekarang merasa aku berubah, dan merasa bisa melakukan, "pecat aja". aku sampe mikiiir, bukan aku banget kalo sampe marah ma temen, bukan aku banget kalo sampe besok mecat temen, tapi... saat ini aku ngerasa ga bisa memaafkan attitude kerja yang tidak profesional.
Kalo aku liat sih di Indonesia, masih ada pandangan "temen gitu loh"

Yah begitulah, akhir2 ini mikirin itu. Hehe.. anyway aku harus berterimakasih untuk setiap pengalaman yang mengajariku menjadi bijaksana, dan lebih dewasa. Yeah... for the endless learning...kampai!

mega
 
Lilypie Maternity tickers