Thursday, January 27, 2005

dari UmmuThoriq

Assalamu alaikum!

temen-temen yang butuh suplemen ghirrah dan doping semangat beribadah (aku tuh ;( ), baca deh cerita2 sederhana yang melembutkan hati. It works ...
Hari ini juga, mengunjungi site-nya ummuthoriq, find many inspiring stories deh. Trus akhirnya izin ke ummuthoriq buat muat ceritanya disini. Jazakillah khair UmmuThoriq. Wah..UmmuThoriq juga kasih mega semangat buat nulis. Hik, gambarimasu inshaAllah

UmmuThoriq site = http://ummuthoriq.freeserverhost.com/

Trus ini ya aku quote tulisan ummuThoriq tentang muallaf. Akhir2 ini benar2 terobsesi ama para muallaf yang keren2 ...abisnya aku ga mau kalaaaaah!!!!

kukemasi percik semangat... , kutambal ghirrah ini
saatnya BERLARI!!!!

Secercah hidayah di negri sakura

Kisah pertama, Abdussalam : "Allah maha kuasa untuk membukakan hidayah"

Sore itu saya dan kedua anakku membantu di dapur seorang sahabat, karena malamnya akan ada tamu nihonjin sekalian acara silaturahmi dengan warga muslim Indonesia di Sapporo. Waktu saya datang, kebetulan semua masakan sudah beres maka kami pun akhirnya hanya berbincang bincang tentang nihonjin yang akan datang. Sahabatku itu memang sering bercerita tentang tamu yang akan datang, seorang nihonjin yang dia kenal sewaktu naik haji tahun lalu, tapi sama sekali tak terlintas di benakku suatu keistimewaan tersendiri selain rasa syukur ada seorang Jepang yang masuk islam tentunya, dan itu memang sebuah hal yang istimewa.
Tapi ketika tamu tersebut datang, aku agak terkesima, bukan sosok charming-nya yang menarik perhatianku tapi tanda hitam di dahinya, tanda bahwa ia telah banyak bersujud, Masya Allah.. , Belum lagi pancaran wajahnya yang menunjukkan ketenangan batin sedikitnya membetot rasa simpati. Salam yang diucapkannya pun begitu lancar, disusul dengan sapaan dalam bahasa Indonesia menunjukkan keramahannnya.
Kekagumanku bertambah ketika ia bercerita tentang bagaimana ia menggapai hidayah, benar-benar seorang pilihan Allah. Tapi karena disampaikan dalam nihongo, maka saya pun hanya menebak nebak ajah isi ceritanya. Alhamdulillah besok malamnya saya berkesempatan sekali lagi mendengar ceritanya ketika pertemuan di mesjid, kali ini ada penerjemahnya ke bahasa Inggris.
Berikut penuturannya, Namanya Abdussalam,umurnya 30 th, ia baru memeluk islam 4 th yang lalu. Awalnya ia bekerja di sebuah perusahaan di Tokyo dengan gaji yang cukup besar. Ia dulu menyangka bahawa uang bisa memberi kebahagiaan, tapi ternyata sebaliknya, ia tidak punya waktu untuk diri sendiri, ia tidak merasa bahagia. Akhirnya pada tahun 1998, ia mengambil cuti selama satu bulan dan pulang ke rumah orang tua nya di Sendai. Ibunya adalah orang Indonesia dan ayahnya seorang Jepang, keluarganya adalah pemeluk kristen yang taat.
Suatu hari, pukul 5 pagi ia dibangunkan oleh suara nyanyian asing (yang belakangan diketahuinya adalah adzan). Saat itu ia tidak terlalu peduli, tapi pada keesokkan harinya berulang lagi dan ia melihat seorang tua berjubah putih sedang melakukan gerakan-gerakan aneh di kamarnya (yang belakangan diketahuinya adalah shalat). Kejadian tersebut berlangsung setiap hari selama satu minggu. Ia penasaran, kenapa "yure" (hantu/jin) ini tidak menganggu dan menakuti nakutinya, malah seakan tidak peduli denganku nih, maka ia bertanya pada ibunya. Ibunya pun menerangkan mungkin itu "yure" nya orang islam. Islam.. islam.. sebuah kosakata baru baginya.
Ia pun kembali ke tempat kerja, dan suatu hari berkesempatan ada pekerjaan di Indonesia. Ia pun kemudian mencari tahu ttg islam dengan membeli banyak buku.Hingga suatu hari di tahun 2000, saat itu pun ia sedang di Sendai, ia bermimpi didatangi oleh orang tua berjubah putih (yang 2 tahun lalu dilihatnya shalat) kemudian ia diajak naik tangga menuju langit, di atas langit ia melihat sebuah bangunan. Disana ia dengan lancar seolah olah mengucap syahadat sebanyak 2 kali. Ketika bangun, ia tersentak dan berkata inilah saatnya aku masuk islam, keyakinannya sudah mantap. Ketika dibicarakan dengan ibunya, Alhamdulillah ibunya pun setuju dan menyuruh dia bersungguh sungguh karena menjadi muslim itu berat, banyak kewajiban yang harus ditunaikan.
Hari itu juga ia naik shinkansen pertama menuju Tokyo, seluruh Tokyo ia telusuri untuk menncari Masjid, tapi tidak ditemuinya Masjid karena ia tidak tahu harus bertanya kemana. Akhirnya ia pun terbang ke Indonesia dan mengucap syahadat disana, selama 3 hari ia belajar islam secara kilat, banyak buku buku islam dibawanya.
Ia berfikir kalau seorang muslim shalat sejak umur 5 tahun, berarti ia ketinggalan tidak shalat selama 11 tahun, kalo 11 kali 5 kali 365 berapa banyaknya shalat yang ia tinggalkan, belum lagi bacaan al fatihah setiap rakaatnya. wah ia merasa sangat harus bersungguh sungguh membayar shalat yang belum tertunaikan, semoga diberi kepanjangan umur.
Ia pun bercerita beberapa pengalamannya ketika sudah menjadi muslim. Suatu hari mengantar orang-orang indonesia JICA ke bandara Narita.Dari rumah ia membawa uang sekitar 15 ribu yen, untuk tiket pp Ueono-Narita diperlukan 4000 yen, maka uangnya tinggal 11 ribu yen. Ketika mengantar orang-orang ia bertanya, apakah sudah pada makan? mereka menjawab belum, maka ia pun mengajak makan ke sebuah restoran, walhasil ternyata ongkos makan semua orang adalah 10300 yen. Maka ia pun pulang ke ueno dengan mengantongi uang 700 yen saja. Ketika akan keluar dari Ueno eki, ia melihat seorang muslimah Egypt kerepotan dengan bawaannya, maka ia pun menawarkan bantuan untuk mengangkatkan barang-barang. Kemudian muslimah tersebut bertanya ongkos ke saitama berapa yah? ia ingin ke Saitama tapi cuman punya 1000 yen, dengan pe de nya ia menjawab, ah cukup..cukup..ternyata sesampainya di pembelian karcis, ongkos ke saitama adalah 1700... glek, ia pun merogoh sakunya dan memberikan 700 yen , pas banget deh 1700 yen jadinya. Tapi ia pun khawatir muslimah tersebut ada keperluan lain, ia pun melangkah ke ATM, ternyata di ATM uangnya tinggal 280 yen. Jadilah ia hanya memberikan semua uang sisa miliknya yang 700 yen. Muslimah tersebut terharu, dan meminta alamatnya supaya dapat menggantikan uangnya, tapi ia menolak, karena jika ia mendapat ganti dari muslimah tersebut maka ia tidak mendapat bagian dari Allah. Ia pun berkata, "halal..halal..",
tapi kemudian muslimah tersebut memberikan banyak barang-barang Egypt yang bila dikalkulasikan akan lebih dari 700 yen.
Tinggallah ia sendiri yang bingung, akhirnya diambil keputusan akan berjalan kaki ke rumahnya yang akan memakan waktu sekitar 2 jam perjalanan. Ketika sampai ke luar eki, handphone nya berbunyi, ternyata seorang temannya bertanya, dimana ia sekarang, karena temannya tersebut bermaksud mengajak ke cafe di sekitar Ueno eki untuk membicarakan tentang pekerjaan. Ah, kebetulan ia memang berada di sana. Ia pun menjelaskan bahwa ia tidak punya uang, walaupun untuk membeli segelas teh di cafe tersebut (seperti kebiasaan orang Jepang jika bertemu, tentu harus mengeluarkan uang untuk makan dan minum). Temannya menjawab, tak apa apa, semua ditanggung oleh temannya itu.
Bertemulah ia dengan temannya, setelah 2 jam berlalu, tiba-tiba temannya itu mengeluarkan semua isi dompetnya dan meletakkan di meja. Tentu saja ia kaget, tapi temannya menjelaskan,"Ambil semua uang ini, tidak tahu berapa, selama ini kamu telah membantuku dalam banyak hal, sekarang aku ingin memberikan sesuatu untukmu".
Temannya pun berlalu, ketika dihitung semua uang itu ada 70 ribu yen, sebuah jumlah yang besar. Ingin rasanya ia menangis saat itu, sungguh besar kuasa Allah. Ia merasa tidak pernah salah saya memilih islam. Rasa cintanya pada Allah dan Islam pun semakin membuncah.
Pengalamannya yang lain, waktu itu ia sedang di berada di luar, hujan turun dengan derasnya, padahal waktu shalat telah tiba. Ia tidak menemukan tempat yang cocok untuk shalat. Maka ia pun mengetuk sebuah pintu rumah, dan meminta ijin pada tuan rumahnya (dalam nihongo tentunya):"Maaf, bolehkah saya meminjam satu tatami saja, selama 10 menit?"Kontan saja tuan rumah heran dan bertanya " untuk apa?"Dijawabnya, "Saya muslim, saat ini saya harus shalat, 10 menit saja, waktu saya terbatas, maaf saya tidak menjelaskan panjang"Akhirnya tuan rumah pun mengijinkannya. Sepanjang shalat, tuan rumah memperhatikan dengan seksama dan terheran heran. Setelah selesai shalat, ia pun pamit tapi dicegah oleh tuan rumah."Sebentar minum teh dulu, saya ingin tahu apa yang anda lakukan tadi?""Ooo, itu shalat..." ia pun menjelaskan tentang shalat dan islamTuan rumah makin tertarik, ia pun mengeluarkan kue-kue sambil terus berbincang.Hari itu, ia merasa beruntung, karena mendapat kesempatan shalat plus teh dan kue, serta kesempatan memperkenalkan islam.
Di hari yang lain, ia shalat di sebuah taman, lewatlah seorang Shinto, Shinto tersebut adalah pemukul genta di kuilnya. Si Shinto sangat tertarik dengan gerakan-gerakan shalat dan bertanya, apa yang sedang dilakukannya. Sebenarnya banyak jawaban dan penjelasan tentang shalat yang bisa diberikan, tapi waktu itu ia hanya menjawab satu hal saja:" Manusia itu lemah, sekuat kuatnya ia suatu waktu pasti butuh tempat bergantung dan mengadu, dan Allah adalah tempat mengadu paling baik, tadi saya shalat sebagai sarana mengadu kepada Allah"
Shinto itu pun kagum, dan meminta alamatnya, kemudian mereka pun bersurat suratan. Akhirnya dengan ijin Allah, si Shinto tersebut 6 bulan lalu telah menjadi muslim, alhamdulillah. Maha besar Allah yang telah mebukakan pintu-pintu hidayah.
Setelah berislam, ia merasa tidak boleh meninggalkan shalat walaupun di tempat kerja. Rupanya atasannya merasa keberatan karena ia meminta waktu untuk shalat, padahal hanya 10 menit saja. Karena alasan itu, maka ia keluar dari tempat kerjanya yang sudah mapan. Ia berfikir bahwa Allah Maha Kaya, rejeki Allah tersebar di muka bumi ini, daripada harus meninggalkan shalat lebih baik ia keluar dari pekerjaan. Ternyata memang, jalan hidupnya terasa lebih indah, Allah bukakan keberkahan rejeki. Ia pun berkesempatan naik haji tahun lalu bersama rombongan dari Arabic Islamic Institute Tokyo dan disana bertemu dengan sahabat saya beserta suaminya yang juga nihonjin. Ukhuwah pun terjalin, dan akhirnya ia bisa sampai ke Sapporo bertemu kami, masyarakat muslim Sapporo. Hari ini Ia sudah kembali, tapi banyak kenangan yang tersisa, sebuah semangat dalam berislam, keyakinan bahwa islam adalah agama yang benar, semangat untuk menyebarkan islam ini ke semua orang. Ada satu perkataannya lagi yang membekas di hatiku, Andai orang bilang islam ini buruk, sesungguhnya Islam itu tidaklah buruk, saya lah sebagai orang islamnya yang buruk, yang tidak dapat memperlihatkan kebaikan islam, jadi mari kita sebarkan bahwa islam ini adalah agama yang baik tidak dengan banyak bicara tapi dengan perbuatan. Ketika orang-orang islam sudah baik dan berbuat baik, maka Islam akan terlihat baik.
--------------------------------------

Kisah ke dua, AbdulHaq : "Pergi ke Inggris belajar musik, pulang menjadi da'i"

Satu orang lagi nihonjin muslim yang membekas dalam ingatanku adalah AbdulHaq.Ia datang ke Sapporo sekitar tahun 2002 bersama rombongan dakwah dari Tokyo. Sekilas tidak tampak ke-Jepang-annya karena jenggot panjang telah menghias wajahnya dilengkapi pakaian ala muslim. Bacaan Al Quran nya pun sudah sangat fasih bahkan hapal beberapa surat. Pertama bertemu tentu kita akan menyangka ia telah masuk islam puluhan tahun, tapi ternyata tidak..., ia baru saja memeluk islam 3- 4 tahun !!, Subhanallah... bisa dibayangkan betapa bersemangatnnya ia mengkaji islam sehingga bisa memperoleh hasil yang luar biasa pada waktu sesingkat itu. Tentu saja sosoknya yang "nyentrik" membuat kami penasaran bagaimana ia bisa tersentuh islam, tapi mhh..ia adalah Seorang sosok da'i yang selain penuh semangat, juga tawadhu, sampai sampai ia tidak banyak bercerita tentang bagaimana awalnya memeluk islam.
Berikut ini hanya sekelumit kisahnya yang terungkap. Sebelumnya ia sama sekali tidak mengenal islam, dari dulu ia banyak menaruh minat pada musik sehingga pada suatu hari ia berangkat ke inggris khusus untuk belajar musik. Sesampainya di inggris ia malah bertemu dengan banyak orang-orang islam. Ia pun banyak bersentuhan dengan mereka dan kemudian tertarik islam. Akhirnya ia pun mengikrarkan 2 kalimah syahadat disana. Kemudian sungguh-sungguh mempelajari dan mempraktekkan islam, ia pun banyak ikut rombongan dakwah ke berbagai tempat. Semangat islam dan dakwahnya pun semakin terasah sampai suatu hari Allah mengijinkan bertemu kami di Sapporo.
Tidak banyak cerita tentang bagaimana masuk islamnya AbdulHaq ini, tapi cukuplah sosoknya yang banyak bercerita.Penampilannya menunjukkan bahwa ia mencintai islam sehingga ia ingin tampak sebagai seorang muslim, tidak hanya itu ia pun bersungguh sungguh mempelajari Al Quran sehingga dapat lancar membacanya, suatu hal yang biasanya sangat sukar dilakukan oleh seorang Jepang karena logat arab sukar diikuti oleh lidah mereka. Semoga kita dapat mewarisi semangatnya dalam berislam, amin.
--------------------------------------
Kisah ke tiga, Ibrahim : "Jatuh cinta pada islam sejak pandangan pertama"

Kisah ini diceritakan oleh seorang Pakistan pada tahun 1999 kepada seorang teman, Alhamdulillah dengan ijin Allah cerita ini sampai juga ke saya. Saat itu saya masih di Indonesia belum ada bayangan sama sekali akan ke Jepang, rupanya bau bau Jepang sudah menghampiri ;). Kisahnya terjadi sudah lama sekali, tapi rupanya begitu mengesankan sehingga masih teringat sampai sekarang.
Orang Pakistan itu bercerita, sekitar 17 tahun sebelum tahun 1999 atau tahun 1982 ia beserta kawan kawan Pakistan berjumlah 6 orang semuanya pergi menuju Jepang dalam rombongan dakwah. Saat itu mereka sama sekali tidak tahu harus ke mana, mungkin informasi tidak semudah jaman sekarang untuk didapat. Mereka tidak tahu dimana saja ada orang islam di Jepang. Akhirnya mereka meningap di bandara selama satu minggu. Selama itu mereka melaksanakan program harian, membaca Al Quran, shalat juga membuat talim, perlahan lahan setiap kesempatan dimanfaatkan untuk mengenalkan islam ke orang-orang yang mereka temui. Rupanya menginap di bandara satu minggu tidak diperbolehkan :), akhirnya mereka pun menyewa sebuah apato mungil di sekitar Tokyo.
Disana mereka membuat program harian seperti di bandara sambil tetap berusaha mencari tahu keberadaan orang-orang islam dengan bantuan buku telepon!. Saking sempitnya ruangan, ketika program, pintu dan jendela dibuka. Suatu hari, lewatlah seorang anak muda di depan apato tsb, anak muda tersebut berhenti dan tertegun melihat orang-orang asing. Dipanggilnya lah anak muda tersebut masuk ke dalam."Apakah kamu mau mendengar sebuah cerita menarik?""Ya, cerita apakah itu?" jawab anak muda tersebut"Cerita tentang islam, semua ada di dalam Al Quran, mari masuk, akan kami bacakan cerita tsb" sambut anggota rombongan.
Masuklah anak muda tersebut dan mendengarkan ayat-ayat Al Qur'an. Kebetulan anak muda tersebut fasih berbahasa Inggris karena ibunya adalah guru bahasa Inggris, sehingga komunikasi terjalin lancar. Semakin dibacakan, semakin tertarik lah anak muda tersebut akan islam. Esok harinya ia pun datang lagi... pun keesokkan harinya sampai satu minggu ia setiap hari ikut mendengarkan tentang islam.
Di hari ke-7, anak muda tersebut berhalangan hadir,kebetulan juga rombongan akan pindah ke Kyushu. Rupanya pencarian keberadaan orang islam di sekitar Tokyo berhasil, mereka bisa menemukan islamic center dan beberapa orang islam. Salah seorang Pakistan yang bermukim di Tokyo mengajak mereka untuk berdakwah di Kyushu, kabarnya di sana juga ada beberapa orang islam.
Ketika di Kyushu, mereka pergi berkeliling dari pagi sampai malam. Suatu malam ketika mereka pulang, alangkah terkejutnya mereka karena anak muda dari Tokyo tadi telah menunggu di pintu. Rupanya ia masih tertarik untuk mendengarkan tentang islam."Kenapa pergi tidak bilang-bilang" protes anak muda tersebut"Masya Allah, kami tidak menyangka engkau masih tertarik, jika engkau masih ingin mendengar kisah tentang islam, marilah ikut bersama kami disini" jawab rombongan tersebut.
Akhirnya anak muda tersebut menginap bersama rombongan di Kyushu selama 10 hari. Ia tekun mempelajari islam. Pada hari ke-10 rombongan tersebut akan pulang kembali ke Pakistan. Tapi anak muda tersebut dengan mantap berkata, saya akan masuk islam. Pada hari itu jadilah ia seorang muslim dan berganti nama menjadi Ibrahim. Tapi kemudian ia risau, bagaimana ia berislam, siapa yang akan membimbingnya, padahal orang islam di Jepang pada saat itu masih sedikit dan belum ada majelis majelis ilmu.
Ia pun mengambil keputusan untuk ikut ke Pakistan, sayangnya pada waktu itu tiket sudah habis. Di Bandara rombongan merasa sedih, karena ada seseorang yang baru masuk islam, tapi mereka tinggalkan tanpa bimbingan. Tapi Allah maha Kuasa, tiba-tiba datanglah Ibrahim (anak muda tadi) dengan perbekalan, Alhamdulillah ia berhasil mendapatkan tiket dan segera menyusul untuk ikut ke Pakistan.
Di Pakistan ia meluangkan beberapa waktu untuk mengkaji islam dan aktif mengikuti rombongan dakwah. Sehingga ketika kembali ke Jepang sudah bisa mengamalkan islam. Tak lupa ia pun aktif berdakwah di Jepang sampai sekarang. Alhamdulillah sudah banyak orang Jepang masuk islam di tangannya.Maha Rahman Allah, yang telah memberikan cahaya kepada ummat-Nya sehingga ia bisa menjadi pemantul cahaya tersebut. Ibarat melempar batu ke danau, walaupun kita hanya melempar ke satu tempat, tapi riaknya akan sampai ke tepi danau.
keterangan :
nihon = Jepang
nihonjin = orang Jepang
nihongo = bahasa JepangS
apporo = nama kota di Jepang bagian utara terletak di di 141o LS, 43o LU
Tokyo = ibu kota Jepang
Kyushu = pulau di Jepang bagian selatan
Sendai = juga nama kota di Jepang terletak di 141o LS, 138o LU
Saitama = nama kota 24 km sebelah utara Tokyo, 139o LS , 35o LU
Narita = bandar udara di Tokyo
Ueno = nama tempat di Tokyo
eki = stasiun kereta api
shinkansen = kereta cepat
apato = apartemen

1 comment:

Anonymous said...

Assalamualaikum mbak Mega...
I like these stories. Thanks for sharing them with us...
Wassalam,
Ke Jogjanya kapan nih? :)

 
Lilypie Maternity tickers