Saturday, June 10, 2006

Bantul, djOgdja

Akhirnya setelah sekian minggu, bisa juga menulis lagi dsini.
Dua minggu ini, merupakan minggu yang berat untukku, seorang yang sedang jauh dari kampung halaman, yang pada suatu pagi di dengarnya kampung halamannya diguncang gempa dashyat. Ah tapi tentu saja jauuuh...jauuuh lebih berat orang2 di Bantul sana ya.
Tiba-tiba saja, nama Bantul, kabupaten tempat aku dilahirkan, dibesarkan... terkenal ke seluruh penjuru dunia.
"Bantul kita jadi terkenal ke seluruh dunia, Meg" begitu kata sahabatku, ketika untuk pertama kalinya aku berhasil menghubunginya pasca gempa. Cukup mengherankan, karena justru celetukan yang membuat kami berdua tertawalah yang pertama kali kudengar, bukan ratapan tangis penyesalan.
djogdja..djogdja!! Tadinya aku sempet jatuh semangat, ketika kusadari gempa ini menimbulkan banyak korban jiwa dan harta. Aku langsung ingat Aceh..., oh kotaku bernasib sama dengan Aceh kah. Dua daerah yang sama2 bergelar daerah istimewa!!! Namun, ketika kuikuti perkembangannya dari hari ke hari (mega rasa telpon internasional mega akan mencapai rekornya bulan ini-red), ada optimisme yang diam2 bersemi. Sejak itu aku rajin bilang, "Jogja akan pulih cepat". Ada keyakinan. Aku dengar masyarakat jogja, mulai bangkit, mulai gotong royong, bergerak, ternyata mereka ga lama2 larut dalam kesedihan. Bahkan aku dapat cerita, ada desa yang sudah bertekad tidak mengharap sumbangan. Salah satu desa itu adalah desa yang dipimpin bapaknya temenku. Hebat...aku salut sekali!
Mamah juga cerita,
"Lha itu orang2 desa tuh malah sekarang makannya 3 kali sehari, 4 sehat lima sempurna, lha wong sebelum gempa aja malah mereka tuh makan shari sekali koq"
Mamah bilang, "Bantul tuh kota miskin, Ga. Dikasih apa aja tuh dah matur nuwun sekali". Kata mamah, justru Supermi Indomie tuh makanan mewah buat orang Bantul. Oalah... masak sih?
Waktu mamah kunjungan ke beberapa tempat, orang2 itu bilang,
"Matur nuwun sanget Bu, menopo mawun matur nuwun". Padahal mamah waktu itu cuma bawa aqua apa ya.
Orang djogdja tuh nrimo, udah biasa prihatin, pekerja keras (i hope..), dan oleh karena itulah aku percaya...mereka akan cepat bangkit.
Kata Mamah lagi, "Sukarelawan yang ke djogja tuh pada seneng dan betah". Oh ya mamah cerita, mamah dapet hibah logistik dan peralatan kedokteran dari tim Qatar. Kata mamah tim Qatar tadinya mau 2 bulan di djogdja, tapi tnyata 0.5 bulan, Bantul dah mulai pulih, jadi mreka pulang dan smua barang2 ditinggal. Kata mamah juga, mamah kirim keju qatar buat aku... hoho..ada2 saja. Mamah juga bilang, mamah sekarang punya susu qatar, minyak qatar...pokoknya smua serba qatar deh.

Kejadian ini aku percaya, akan membuat orang2 djogdja akan semakin hebat, semakin tangguh, semakin ingat dengan yang diAtas!

Hmmm tadi waktu telepon, mamah cerita, di TV2 suka ada video gempa trus lagunya "Yogyakarta" nya Katon Bagaskara. Diceritain itu aku langsung bisa membayangkan... dan terharu...

Pulang ke kotamu

Ada setangkup haru dalam rindu

Masih seperti dulu ...

Mega
-djogja tunggu aku-

1 comment:

Anonymous said...
This comment has been removed by a blog administrator.
 
Lilypie Maternity tickers