Friday, March 24, 2006

Antara KOKURA dan NAGASAKI

Last week and this week, i had a unique trip.

Kenapa aku bilang unik? Yah itu sih bahasaku sendiri sih, untuk menggambarkan my last trip. Minggu kmaren secara ga terencana, mega ke kokura, diajakin ama bapak ibu-nya Daisuke (nama versi mamahku--> mas dasuki). Kita puter2 kota dan tentu saja ke kokura castle, ke port dan sebagainya.
Dan minggu ini, secara tiba2 juga, kita sekeluarga ke Nagasaki. Nagasaki... that's right! the historical place where the last atomic bomb in the world was dropped! I love history, jadi aku sangat menghayati ketika mengunjungi museumnya, dan juga the peace park. Dan ketika mengunjungi museumnya, aku baru inget betapa uniknya hubungan antara kokura dan nagasaki. Lebih surprise lagi bahwa aku baru saja dari kokura sebelum ke nagasaki.

Yah begitulah, Nagasaki bukanlah sasaran utama bom atom Amerika setelah Hiroshima. Bahkan kalo mengikuti proses pengambilan keputusan pengeboman Jepang, di awal2 rapat, nagasaki ga dimasukin sasaran pengeboman. seingetku baru di 2 rapat terakhir Nagasaki dimasukin sebagai target area. Ketika command order diterbitkan, diputuskanlah 2 kota sebagai sasaran utama, HIROSHIMA dan KOKURA. Alasannya jelas. Dua kota itu pusat pembuatan kapal, dan mungkin kapal perang juga.
HIROSHIMA.... ? Amerika sukses mengenai targetnya, sukses membunuh ribuan orang. Huh..apa bangga?
KOKURA? OOpss... ternyata waktu itu awan menutupi langit kokura, sehingga sangat susah bagi pilot dkk pembawa bom untuk menjatuhkan bom-nya ke bumi kokura. Akhirnya, diputuskanlah pergi ke 2nd target (waktu itu Nagasaki menjadi 2nd target apabila main targetnya yaitu Kokura, gagal). Yup, mereka akhirnya terbang ke langit Nagasaki, tapi sayang sekali, awan juga menghalangi pandangan mereka sehingga susah bagi mereka untuk menjatuhkan bom. Akhirnya diputuskanlah buat pulang karena bahan bakar pesawat mau habis. Tapi..ketika mau pulang, tiba2 awan di langit nagasaki perlahan membuka, dan akhirnya bom atom itu jatuh juga membunuh lebih dari 140,000 orang.
The world's nightmare!!!!

Wah, Nagasaki... instead of KOKURA yang harus mengalami cobaan seberat itu.

Aku selalu ga habis pikir, ketika membaca tentang persiapan bom atom tersebut, bagaimana proses pengambilan keputusannya. Ga bisa bayangin, bagaimana perasaan orang yang mengambil keputusan melihat ratusan ribu orang kehilangan nyawa.

Amerika!

Catat, i never hate America! Indeed, in fact I have very good american friends!

Tapi in fact juga, Amerika yang sering koar2 tentang hak asasi manusia ini, juga ga bebas dari pelanggaran HAM. Bukankah menurut sejarah mereka pernah menguliti orang asli Indian untuk merebut wilayah?
Trus, kalo tentang percobaan nuklir, aku pernah baca US melakukan lebih dari 1000 kali percobaan. UK setengahnya. India, di data yang aku baca baru 2 atau 3 kali gt. Tapi koq India, pakistan yang diteriak-teriaki suruh berhenti?
Kalo masalah persamaan hak wanita, belum ada satu pun presiden US yang perempuan sampai saat ini. Padahal mereka sudah punya berapa presiden coba? 42 apa 43?
Indonesia boleh bangga dong..., Megawati!
Wah koq jadi ngomongin kayak gini.
Balik lagi ke Nagasaki, aku selalu inget kata2 Presiden Truman di Potsdam Conference, sehabis mereka nge-bom Nagasaki:
"We have used it in order to shorten the agony of war, in order to save the lives of thousands and thousand of young Americans."

Nyelamatin 1000 Amerika, dengan melenyapkan ratusan ribu Japanese. Dari itungan ekonomi aja rugi. Ga habis pikir ya?
Lebih ga habis pikir lagi, kenapa sekarang cewek2 Jepang pada tergila2 pada cowok Amerika...hehhe? Aku punya cerita lucu tentang ini, tapi nanti lagi ya. ;)

mega
-wonderingtheworld-

25 comments:

Anonymous said...

saya suka tulisan ini, tentang bom atom, hiroshima, nagasaki, dan perang dunia ke II. Dan inti tulisannya mega adalah sisi kemanusiaan pengeboman tersebut. sudut pandang khas seorang wanita. okey, pendapat logis yang bisa diterima. Tapi, tahukah yang terjadi sejak titik api dimulainya peperangan ? Apa yang sebenarnya terjadi di balik meja para pemimpin kedua negara pada hari-hari menjelang, dan detik-detik menjelang, waktu pengeboman tersebut ? kalau saya pribadi, pengeboman dan korbannya hanyalah sebuah mata rantai dari lingkaran setan perjalanan perang dunia keII. Efek samping obat. Pasien udah di kasih tahu dokter waktu milih itu koq.

Anonymous said...

Tapi, tahukah yang terjadi sejak titik api dimulainya peperangan ? Apa yang sebenarnya terjadi di balik meja para pemimpin kedua negara pada hari-hari menjelang, dan detik-detik menjelang, waktu pengeboman tersebut ?


apa itu ful ? saya ngertinya yg difilm tora-tora sama pearl harbour :p

Megarini Puspasari said...

bukankah rasa kemanusiaan itu universal, ga peduli gender?
Iya, apa yang terjadi di balik meja para pemimpin? Setauku, Amerika berancana menjatuhkan bom TANPA PERINGATAN sebelumnya. Dan ini banyak diprotes ama para ilmuwan waktu itu, setidaknya ngasih peringatan, ngasih pilihan. Baru setelah bom hiroshima, ada selebaran yang beredar di Jepang ttg adanya bom susulan. kalo ga salah... agak2 lupa e.

Anonymous said...

kemanusiaan universal ? yo'i bangett. tapi maksudnya iful ttg khas itu begini meg, 'biasanya' sudut pandang yang dipilih seorang wanita terhadap suatu fakta -yang pertama- adalah nilai rasa kemanusiaan ini, rasa ini, rasa itu.
hasil pengamatan pribadi koq, thdp pengalaman pribadi, thdp tulisan2.
'biasanya' artinya memang bukan 'selalu', tapi untuk yang selain itu jumlahnya tidak signifikan.

Anonymous said...

mr. adhy dan mrs. mega... nice question -marai aku kudu bukak2 buku di tengah mid yg pdt-. kata kuncinya 6 : pearl harbour (okey, adhy..), pelajaran okinawa, penolakan deklarasi postdam, syahid khasnya org jepang, efisiensi amerika, dan nagasaki-dua hari berikutnya.
setuju banget tentang tragedi kemanusiaan, meg. tapi dalam konteks perang-bukan islam, konteks perang zaman tsb, itu efek samping obat. jepang tahu, amerika juga. Main goalnya : perang yang sembuh tapi efisien-menguntungkan buat pihaknya masing-masing. logis.
Hmm dg 6 kata kunci tadi udah ada gambaran belum ? Kalo udah biar efisien. Soalnya ceritanya panjang. Kalo kebanyakan takutnya monopoli, trus.. bukannya dulu VOC pertama diusirnya dari Banten karena mencoba memonopoli perdagangan rempah-rempah (hiks)
-tapi tetep nggak nolak klo diajak chat atau ditelp-

(hehe.., yeah)

Anonymous said...

Pearl harbour, saya juga pernah nonton. tapi yang brama tu adhy po adi ?

Anonymous said...

still, saya pribadi menganggap, bahkan dalam perang pun seharusnya ada yg namanya kemanusiaan --> etika. saat rasa kemanusiaan itu hilang, perang sudah kehilangan esensinya.
dan, aku kok ngerasa yang kena "efek samping obat" bukan hanya "pasien" yang sebenarnya. huah... kalo pemimpin jahat, negara jahat. kalo pemimpin baik, negara baik. tapi, pemimpin jahat bukan berarti bangsanya jahat, dan pemimpin baik pun bukan berarti bangsanya baik.

Anonymous said...

ful, mega rodho illfil nek kamu seakan-akan offensive bahwa tulisannya _khas_wanita_, ho oh ra meg ? :p (j/k). tapi apapun itu, saya sependapat dengan maya, perang itu juga harus ada "etika",bahasanya maya. Bukan dengan cara membunuh jutaan orang jika ingin disebut negara adikuasa. Tidak bisakah perang dengan "fair" ? Seperti apa ? men to men, face to face di medan laga. klo ini kan nggak...

*just my 50 rupiahs

ps:meg, sejak kapan kamu jadi mrs ? :)

Ai said...

yah itulah namanya hidup..kill or be killed..tinggal qta nya aja mau pilih jadi yg "kill" ato "be killed" tapi saya tetep gak suka perang..mgk world peace itu bakal jadi tinggal kenangan yah *sniffs*

Anonymous said...

mungkin gitu bram, mega mungkin pertamanya ilfil. tapi dia jadi mengerti setelah membaca penjelasan saya.. (sambil bayangin mega manggut-manggut)

(= D hehe..

Anonymous said...

mrs.maya & mr. adhy, tulisan yang bagus. saat ditambahkan dengan tulisan saya, analisis (comment) thd tulisan mrs.mega menjadi semakin lengkap. sudut pandang kemanusiaan, sudut pandang politik, sudut pandang efisiensi militer, ada yang ingin menambahkan ?
mrs. maya, efek samping dan efek terapi obat wajar jika terpapar pada pasien, untuk itulah harus diinformasikan sebelumnya oleh dokter. Postdam adalah pemberitahuan pertama, hiroshima adalah yang kedua. dokternya bukan amerika, tetapi Tuhan.

Anonymous said...

nggak se simple itu, kill or be killed. sejarah membuktikan bahwa banyak perang yang tidak menjatuhkan darah lebih dari yg berperang(maksud saya nggak pake sistem tumpas habis). perang itu fitrah menurut saya, kita nggak bisa hidup sampai sekarang tanpa perang. dunia tanpa perang hanyalah dunia utopia, nggak mungkin terjadi. tinggal pertanyaannya, what kind of war is the fair one ? it's just about fairness.

Megarini Puspasari said...

"perang itu fitrah menurut saya, kita nggak bisa hidup sampai sekarang tanpa perang. dunia tanpa perang hanyalah dunia utopia, nggak mungkin terjadi."

anonymousnya sapa nih? Pernyataannya menarik sekali.
fairness dan etika, aku setuju banget!

ps: iya, sejak kapan jadi mrs..hihi

Anonymous said...

koq nggak ada tentang tsuru-favoritmu, meg ? itu di hiroshima ?
(iful)

mrs. mega, mrs. maya, mr. adhy, sejak kapan ? sejak kalian menjadi rekan diskusi saya, tentu saja. ^_^.
(mr. history)

ane sih cuman nemenin mereka doang neng
(udin)

Anonymous said...

mega, is it important to know who that anymous is ? :p. to me, it's about what he said, not who was he. ya, it was he.thx for the comment anyway.

Anonymous said...
This comment has been removed by a blog administrator.
Anonymous said...

Kalo gw, perang adalah aktualisasi dari sifat tamak. Dan menurut "Wall Street" greed is good. Tamak adalah sumber kemajuan.

Bahkan Nabi Muhammad pun perang melawan musuhnya. Bukankah itu representasi sebuah obsesi(kalo tidak boleh dibilang ketamakannya-red)nya untuk menegakkan kalimah Allah.

Kita selalu berbelas kasihan terhadap korban, baik korban itu mempunyai track record yg buruk. Rasa itu bertambah lagi apabila sang subjek mempunyai kedekatan dengan korban(misal, subjek sedang belajar di negeri korban). Itu wajar aja.. :-P

Ketika kita mau berimbang dalam kasus hiroshima dan nagasaki, coba tengoklah berapa juta rakyat indonesia yang meninggal mengenaskan dalam siksaan romusha? mereka meninggal pelan-pelan dalam keadaan tersiksa. Lalu kemanakah rasa kasihan itu akan kita berikan?

Kemanusiaan?!? saya pikir itu hanya ada di dunia impian.

Anonymous said...

Kemanusiaan?!? saya pikir itu hanya ada di dunia impian.

I don't think so! Contoh kemanusiaan yang jelas dalam perang adalah ketika terjadi penaklukan Mekkah(fathul makkah) waktu zaman Rosulullow saw. Hak-hak si kalah perang dilindungi.

Tapi saya rasa anda benar, Igun. Penulis blog kebetulan(?) hanya melihat sisi kemanusiaan di Jepang, mgkn karena ybs tinggal di Jepang, dan *sepertinya* melupakan(?) kejadian-kejadian serupa yang mungkin lebih parah, yang pernah terjadi di negerinya sendiri.

Mega, barangkali agar berimbang, bagaimana jika kamu menulis soal yang terjadi di negerimu sendiri ?

Saya melihat begitu banyak orang-orang yang mulai melupakan sejarah bangsanya sendiri, apalagi ketika dia tinggal di negeri orang. Meski saya pernah kagum pada seorang teman yang bisa menceritakan,in English, tentang kejadian-kejadian sebelum masa kemerdekaan Indonesia kepada temannya yang orang Jepang.

-the anonymous but not the coward ones-

Anonymous said...

mungkin komen saya udah ga jaman. tapi tergelitik, jadi apa boleh buat deh :p

well, saya ga setuju sama igun karena alasan yg sama dengan si anonim di atas saya yg ga mau ngaku dirinya sapa. bahwa 'kemanusiaan' dalam perang itu bukannya tidak mungkin. sudah ada contoh nyatanya.

saya tetap pada pendapat saya bahwa perang tanpa etika itu nonsense! esensinya udah ga ada. orang akan berperang bukan karena prinsipnya, tetapi karena ingin bersenang2, karena ingin membunuh. bukankah saya sudah bilang, pemimpin jahat bukan berarti bangsanya juga jahat. lalu, apakah jika kita memanusiakan bangsa yg sebagian orangnya pernah menindas bangsa kita, kita bisa dikatakan melupakan sejarah negeri kita? coba yakinkan saya, dimana letak kebenaran logisnya.

kemanusiaan hanya di dunia impian? bukankah tanpa mimpi kita akan tidak akan maju? lalu kenapa tidak kita coba mewujudkannya? dunia tanpa perang adalah sesuatu yg utopis? bukankah utopis itu hal paling ideal yg bisa dibayangkan oleh manusia? dan bukankah segala sesuatu yg bisa dibayangkan manusia adalah sesuatu yg kenyataannya bisa terwujud, atau setidaknya didekati?

terakhir, saya masih ga menangkap, kenapa harus tulisan ini dibuat berimbang. apakah karena kita menjadi korban jepang sehingga kita harus berterima kasih karena kejatuhan nagasaki dan hiroshima menyebabkan jepang mundur dari negeri kita?

Anonymous said...

terakhir, saya masih ga menangkap, kenapa harus tulisan ini dibuat berimbang. apakah karena kita menjadi korban jepang sehingga kita harus berterima kasih karena kejatuhan nagasaki dan hiroshima menyebabkan jepang mundur dari negeri kita?

Karena saya pengen tau pendapat dari penulis blog ini terhadap yang [pernah] terjadi di negerinya. Sesederhana itu...
Tulisannya tentang Jepang bagus, tapi apakah demikian dengan tulisannya dengan negaranya sendiri ? I just wanna read that..
Tapi itupun klo penulisnya berkenan :)

Pertanyaan apakahnya saya rasa tidak perlu saya jawab.

Megarini Puspasari said...

Hmm.. kalo aku diminta untuk menulis ttg penderitaan Indonesia jaman perang, i dont think so that i can do it well, karena aku belum pernah mendapat "soul" ttg itu dari pelajaran sejarah maupun buku yang aku baca, ataupun cerita kakek nenek .Apa aku lupa ya;(
Tapi sebaliknya, dari jaman penjajahan indonesia mega selalu ingat bagaimana hebatnya SEMANGAT perjuangan kala itu. Justru soul berjuang-lah yang mega tangkap dari pelajaran sejarah ;), terlebih buku2 yang saya baca. Bila membaca buku2 tersebut, aku bisa membayangkan berbagai teknik penyerbuannya, dan aku paling suka pemuda pemudi jaman kemerdekaan yang menyerbu tentara2 yang patroli dgn truk..hehe. Keren, salute for them!!!

Jadi apa yang harus aku buat berimbang? Apa tulisan saya berat sebelah? Kemanusiaan tuh universal. Justice is also universal.
Hmm... menulis ttg negeri sendiri, anggaplah PR buat saya.

Anonymous said...

jadi apa yang harus dibuat berimbang ?
well, nothing. not necessary at all.

Anonymous said...

jadi apa yang harus dibuat berimbang ?
well, nothing. not necessary at all.

Anonymous said...

jadi apa yang harus dibuat berimbang ?
well, nothing. yup, not necessary at all.

Anonymous said...

yah aq sie AMERICAN

sukurin tuh japan!!!! SA pa suruh nyerang PEARL HARBOUR

kan kasihan american bela2 in ngirim pasukan buat nglindungin INDONESIA dr japan!!!!

eh malah mo di serang!!!!!!!!!!!!!1

 
Lilypie Maternity tickers