get nervous...

Terus terang memasuki H-1 bulan menuju hari pernikahanku, aku merasa gundah gulana (hihi bahasanya :p). Rasanya jadi tegang, campur aduk.... begitulah susah diungkapkan, apakah ini normal ya? Seharusnya sih normal, such a big moment in our lives gitu..
Mana sempat bikin dia marah dengan pertanyaan2ku padanya.. waaah, ga tau deh, padahal aku bukannya kenapa2 atau ragu2 melangkah lho, cuma ya itu tadi, perasaannya campur aduk.
Tapi memang yah, memasuki H-1 bulan tu aku bener2 merasa kalo mo nikah (ya ampun kemana aja selama ini?), trus rasanya pingiiin intropeksi diri perjalanan kita selama ini, trus juga intropeksi seberapa siapkah aku. Sayangnya karena mungkin merasa persiapan kurang maksimal jadi stress deh. Cuma bisa pasrah sekarang..

Yang paling diharapkan dan mungkin memang hanya ini yang aku harapkan adalah semoga pernikahan ini barakah dan dicintai-Nya. Walo masih penuh kekurangan ya Allah, kami juga berusaha agar hubungan kami juga pada batas-batasnya sebelum semuanya sah. Wah kalo ingeet banyaknya kekurangaan... hehe speechless deh.
Terimakasih ya Allah karena aku yakin Engkau punya andil besar dalam menjaga kami, salah satunya ya dijauhkan secara jarak : )
Kemudian tentang ke-barakah-an dalam hari H nanti. Aku cuma bisa berdoa ya Allah, dan aku rasa kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Banyak kompromi yang harus kami lakukan demi menghormati orangtua dan adat. Semoga dijauhkan dari syirik dan semoga aku diberi kekuatan untuk bisa menjalani semuanya dengan lancar dan tidak "ngambek" di hari H dengan segala kompromi yang sudah disepakati ataupun yang diluar perkiraan.

Terlepas dari segala kekurangan dalam proses dan persiapan ....
satu hal yang insyaAllah aku rada percaya diri adalah insyaAllah aku ga salah pilih orang untuk menjadi suamiku :). InsyaAllah sudah melalui banyak pemikiran dengan dasar yang ditetapkanNya dan konsultasi denganNya.

Mohon doanya...

Mega