Banyak pihak yang terimbas keadaan ekonomi yang tidak baik akhir-akhir ini. Dari sisi perusahaan Jepang, tengoklah Toyota, Nissan, Honda, dan tentu saja perusahaan dalam keiretsunya (outsourcingnya) yang banyak terhenti produksinya. Ngobrol ma temen, yang diceritain perihal sudah rugi berapakah perusahaannya, sudah diistirahatkan berapakah pegawainya, atau mati-matian harus menang tender dengan offer yg murah namun kualitas OK.
Bagaimana dengan tempat aku bekerja?
Jadi kerasa bahwa education market jelas masih lebih stabil dibanding automobile industry misalnya. Justru dalam keadaan sulit gini, orang makin sadar pentingnya investasi dalam bidang pendidikan, dan pendidikan masih tetaplah TOP PRIORITY. Jelas yang dipotong adalah konsumsi luxurious goods.
Bukannya perusahaanku ga terkena imbasnya. Jelas ada! Sekitar 20% new enrollment anjlok. Jumlah pegawai yang bakal dihire turun 20% juga tahun depan. Tapi emang perusahaanku ga mengistirahatkan orang.
Beberapa waktu lalu jg liat wawancara orang2 yang kehilangan pekerjaan, plus liat 500 orang homeless dipindahkan dari Hibiya Koen ke tempat penampungan sementara, atau orang2 di north korea yang kekurangan gizi. Masih banyak orang disekitar kita yang perlu uluran tangan.
Bukan karena malas, tapi keadaan. Itu yang aku tanggap dr wawancara dgn mereka.
Koq jadi merasa ga adil kalo aku masih jalan2 ke sana sini, ski-lah, itulah. gmana ya,...
Harus banyak bersyukur jg...
lihat sekitar, ...and think what can I do...
Thursday, January 08, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
4 comments:
education shouldn't be as a bussines, is it?
hehe, bener juga kuwi tik (sambil garuk2 kepala)..
tapi tanpa duit sistem e gak mlaku jeh.
so, selain dgn sistem subsidi dari pihak laen (pemerintah/swasta/kelompok/person) ada ide??
Mo bicara idealisme ato kenyataan Tik? hehe
Aku setuju kalo basic education itu hak setiap orang, menurutku ya jangan dibisniskan. Di jepang juga begitu, sampai SMP gratis.
Kalo perusahaanku kan emang bukan bukan NPO, tapi insyaAllah kita kembalikan lagi profitnya kepada masyarakat. Amiiin.
Semacam memberi value-added gt lah Tik.
mega
jaman mbiyen ra eneng institusi resmi pendidikan sing mbayar larang2 wae do iso hafidz Quran.
jaman mbiyen ra eneng institusi resmi pendidikan sing mbayar larang2 wae do iso menemukan berbagai hal dan memajukan dunia.
jaman mbiyen...
ah kuwi kan jaman mbiyen.
ahem.. jadi inget, aku sampe kelas 4 SD praktis nggak pernah belajar (sayangnya kebiasaan ini kebawa sampe seterusnya), karena semua yang kudapat dari sekolahan udah kudapat dari simbokku tercinte. ke sekolah ya tinggal main deh.
Post a Comment