Hari ini, seorang adek kelas kuliahku menyapa jendela YM-ku, tiba2 saja dia mengucapkan terimakasih untuk sesuatu yang sebenarnya sudah lama terjadi.
Ah, jadi teringat masa2 itu. Kemudian tiba2 saja aku tertarik dengan status YM-nya, kalo ga salah `what do you do when you fall in love`. Wah... wah any new news, dari diakah...
Ternyata dia menjawab usilku menanyai statusnya, dengan pertanyaan:
hmmm I dont know...what is love anyway?^^'
aku menjawab santai: `kan bisa dirasakan kan...`
dan dia menjawab: dirasakan...yeah, another abstract thing isnt it?
aku mengiyakan, dan menambahi bahwa toh bs ditransformasikan dalam bentuk nyata
dan dijawabnya lagi: bisa juga...spt mba mega bikin hoshiZora
aku tertegun dengan jawabannya. Benarkah hoshiZora adalah transformasi rasa cintaku. Tentu saja, rasa cinta dsini adalah rasa cinta dalam konteks lebih luas.
Aku jadi teringat rasa frustasiku ketika mata kepala ini jadi saksi semakin bertambahnya jumlah anak jalanan pasca 1998. Dan tiba2 aku jadi benci dengan diriku sendiri yang diam tak melakukan apa2. Aku jadi benci masuk rumah, ketika ingat ada orang2 yang harus berkeliaran di jalanan. Aku benci diriku tidur enak sedang mereka enggak. Aku protes dengan orang2 sekitarku yang merasa tak melihat apa2, dan menangkapnya sebagai fenomena biasa. Dan aku ingat ketika diriku berbicara berapi-api, bahwa adalah ga mungkin kita bisa GA peduli melihat hal itu, ga mungkin bagi kita bisa tidur nyenyak kalo ada saudara kita yang tinggal dijalan.
Mata dan hati ini terus mencatat, jumlah mereka yang terus bertambah. Ketika 1 tahun aku meninggalkan indonesia, dan kembali pulang, aku berkomentar: `jumlah anak jalanan bertambah banyak ya!`.
Sedang temenku menjawab santai `ah...kamu aja yang lama ga liat meg. sama aja deh`
Dan tanpa diduga, aku bisa menangis sejadi-jadinya hanya karena jawaban temenku yang menurutku menganggap itu masalah yang sudah biasa.
Runtutan pengalaman itu membawa aku pada satu janji diawal kuliah, ketika tiba2 aku divonis sebuah penyakit, dan terancam ga bisa kuliah.
Janji yang akhirnya terwujud melalui hoshiZora community.
Ah, bolehkah kusebut komunitas ini sebagai transformasi rasa cintaku. Untuk sodara2ku, untuk anak2 itu...untuk indonesia.
Terimakasih ya, kata2mu dalam chatting kemaren ini mengingatkanku bahwa aku harus menjaga dan mendukung hoshiZora dengan segenap cinta.
Mega
-cinta dan optimisme-
Sunday, June 17, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment