Tepat 1 tahun setelah kepergianku ke Jepang tahun 2001, aku berkesempatan kembali ke Jepang. Kali ini agaknya dalam rentang tahun lebih lama, 4 tahun rencana studinya. Kekagumanku akan cara orang Jepang `ngowongke` mereka2 yang biasa kita sebut disabled person semakin bertambah. Selama 1 tahun pertama namun, tidak ada something really special related to disabled person.. yang personally for me. Hingga tiba saat, aku pindah ke sebuah desa kecil, kamegawa namanya. Kamegawa adalah desa terdekat dari kampus, sekitar 13 menit dengan bis. Di desa itu tepatnya aku tinggal di dusun furuichimachi. Nah di dusun itulah… mega jadi sering ketemu orang dengan kursi roda, orang dengan gaya jalan yang aneh, orang yang ngomongnya susah…, hampir tiap hari. Pertamanya sih bener2 heran. Apalagi pas aku ke bank yang juga terletak di wilayah itu, eee… beberapa pegawainya adalah orang2 di kursi roda. Giliran belanja ke supermarket pun, para pegawainya lebih banyak lagi… yang modelnya aneh2. Trenyuh ga sih… kan kalo kita belanja di supermarket… abis bayar n mau pulang kita diteriakin…`arigato gozaimashita`… nah di supermarket itu… teriakannya lebih mirip desisan panjang susah dicerna `a..to…ma..ta. Itu pun sudah penuh perjuangan dari orang2 itu.
Ato di suatu pagi, aku telat bangun. Bener2 agak bete, hampir telat gt kuliahnya. Eh pas buka pintu…. Yah hujan. Gemes banget deh, tapinya… udahlah aku pikir dah ga ada waktu ambil payung. Jadilah aku pergi kuliah ambil manyun… dan agak2 gondok kehujanan. Nah di tengah jalan nih, tiba2 dari ujung jalan … tampak nenek dengan kursi roda, yang bikin trenyuh… dia tuh kan menjalankan kursi roda dengan dua tangannya. Nah gimana cara dia pegang payungnya? Caranya tuh… dia pake ikat pinggang… dan dicantolkannyalah payungnya di ikat pinggang itu. Udah gitu… senyumnya dan semangatnya itu loh…. masyaAllah. Pas kita papasan… dia menyapa manis sekali…`ohayoooo gozaimasu!`. Aku yang lagi kena penyakit bete langsung… ilang betenya. MasyaAllah… Allah tuh paling jago kasih semangat hambaNya yah… dan tentu saja dengan cara yang ga diduga2. Ngeliat nenek itu aku jadi malu, lha wong dia yang jalan pun harus dengan kursi roda, pegang payung pun susah… masih bisa bersemangat… kenapa aku yang bisa berlari mengejar bis, dan pegang payung erat2… masih susah bersyukur yah.
Intinya... Dari `mereka-mereka` lah aku belajar lagi cara bersyukur. Melihat semuanya dengan kacamata keiklasan dan prasangka baik.
Oh ya.. aku ingat satu hal lagi. Aku tahu seorang ibu yang tinggal di apartemen dekat kereta api. Seringkali aku melihat ibu.. itu mengendarai mobil... dengan seorang anak yang kira2 umurnya 18 tahunan... .Tapi agaknya anak itu masih harus pake pampers dan celemek. Suatu hari aku melihat mereka berdua sedang mengendarai mobil. Di jok belakang mobilnya terlihatlah berbagai macam belanjaan. Yang paling jelas terlihat adalah pampers2 yang kayaknya mereka beli banyak sekali. Nah pas mobil mereka nyampe di depan apartemen mereka, ibu itu segera membelokkan mobilnya ke halaman apartmennya...nah tepat saat itu juga sebuah mobil pengantar paket sedang atret mo keluar halaman apartmen itu. Jadilah mobil sang ibu harus mengalah... dan mundur dulu kembali ke jalan. Sang anak yang melihat kejadian itu tuh ketawa ngakak, sedangkan ibunya pun akhirnya ikut ketawa..., lepas sekali. Mereka berdua agaknya sangat menikmati kejadian itu… hingga bisa asyik berdua terbahak2...sedang aku bingung..emang lucu yah kejadian kayak gt tadi. Tapi dibalik itu... aduh rasanya aku terharu banget…. Cara setiap orang menikmati kebahagian itu berbeda-beda ya. Tak perlulah kita gila ingin keliling dunia, ingin kaya raya... agar bahagia. Kadang hal2 kecil dengan caranya yang indah menyelipkan rasa humor yang luar biasa. Rasanya terharu banget...ibu tersebut bisa menikmati waktunya dengan sang anak, yang walaupun kalo kita menyangka... pasti berpikir... berat banget ya.. punya anak yang sampe 18 tahun pun belum bisa ke belakang sendiri dengan benaaar.
Mau tau kenapa di dusun Furuichimachi... banyak kutemui orang2 seperti mereka? Benar.., akhirnya aku tau… bahwa di dusun itulah, sekitar 500 m dari rumahku… berdiri apa yang namanya TAIYO NO IE.
Taiyo no Ie adalah tempat kerja buat “orang-orang seperti mereka”. Seperti misalnya yang di kamegawa itu kayaknya didirikan oleh SONY dan Omron. Jadi perusahaan itu ngeluarin duit buat bikin supermarket atau bank atau apa gitu...dimana memprioritaskan “orang-orang seperti mereka” untuk bekerja disitu. Kadang disediakan juga asrama dan rumah buat mreka. Keren yah konsepnya. Aku tau satu taiyo no ie lagi di hiji-machi, itu yang bikin HONDA.
Jadi nanti kalo mampir ke apartemenku jangan kaget ya...
Sekali lagi... inilah pelajaran untuk bersyukur, kawan!
Fabiayyi Aalaaa irobbikumaa tukaddzibaan….
Dan nikmat mana lagi yang engkau dusatakan?
Friday, May 13, 2005
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
waalaikumsalam. omoidasu yo..fabiyaliiirobbikumatukadzibaan!!! masih inget kan telepon pagi2 kita semester lalu tentang ini? Subhanallah ya mbak, Allah selalu sayang kita dengan menempatkan 'orang-orang hebat' disekeliling kita. membuat kita tidak pernah berhenti belajar.
Post a Comment